Sebelum Naik Gerbong Ekonomi Baru, Perhatikan 4 Fakta Ini Supaya Tidak Zonk

NOTE:
Artikel ini ditulis tahun 2017 ketika KA Argo Parahyangan kelas Ekonomi menggunakan K3 Ekonomi keluaran tahun 2016. Saat ini kelas ekonomi Argo Parahyangan dilayani menggunakan rangkaian 2018 Stainless Steel. 

Ketika diluncurkan pertama kali di tahun 2016, kereta ekonomi terbaru yang katanya memiliki rasa eksekutif ini menuai rasa penasaran. Jika dilihat sekilas, tampilan kereta yang berkonfigurasi tempat duduk 2-2 ini memang tampak jauh lebih nyaman daripada kelas ekonomi biasa yang duduknya harus berhadap-hadapan. Tapi, hanya beberapa saat setelah diluncurkan dan dirangkaikan pada kereta api jarak jauh, pamor kereta baru ini pun meredup.

Jika kita bepergian dari Bandung menuju Jakarta atau sebaliknya, kereta kelas bisnis yang dulu dirangkaikan pada Argo Parahyangan sekarang tinggal sejarah. Sebelumnya, bertepatan dengan ulang tahun PT. KAI yang ke-71 pada 28 September 2016, kereta ekonomi baru ini digadang-gadang sebagai layanan prima dari PT. KAI untuk memanjakan penumpangnya. Pada awalnya, kereta kelas ekonomi baru ini ditujukan untuk menghapus kereta kelas bisnis. Praktis, saat debut perdananya, kereta ekonomi baru ini pun mulai dirangkaikan ke kereta-kereta yang sebelumnya menggunakan kelas bisnis, yaitu KA Mutiara Selatan dan KA Senja Utama Yogya.

Tapi, euforia kereta baru yang tampak mewah ini tak berlangsung lama. Tak sampai beberapa bulan berselang, kereta yang katanya memiliki rasa eksekutif itu menuai protes lantaran jarak antar kursinya yang membuat penumpang menjadi mati gaya. Antara satu kursi dengan kursi lainnya tidak terdapat ruang yang memadai. Akibatnya, penumpang dengan kaki yang cukup panjang lututnya pun bersentuhan dengan kursi di depannya. Untuk perjalanan panjang di atas 3 jam, kondisi kursi ini membuat penumpang merasa pegal. Selain itu, posisi sandaran kursi yang tegak dirasa membuat rasa tidak nyaman semakin menjadi-jadi. Akhirnya, PT. KAI pun mengembalikan rangkaian KA Mutiara Selatan dan Senja Utama Yogyka kembali kepada rangkaian bisnis.

Lantas, bagaimana dengan rangkaian yang sudah terlanjur dibuat? PT. KAI menyiasatinya dengan merangkaikannya pada kereta-kereta bisnis jarak dekat. KA Argo Parahyangan mendapatkan jatah menggunakan kereta ini. Akibatnya, tidak ada lagi kelas bisnis di Argo Parahyangan (kecuali jika kereta menggunakan idle rangkaian Harina).

Saat ini, kereta ekonomi 2016 dapat dinikmati di rangkaian kereta api berikut ini:

Nama Kereta Relasi Tarif Maksimal*
Argo Parahyangan Gambir – Bandung 80.000
Cirebon Ekspress Gambir – Cirebon 90.000
Tegal Bahari Gambir – Tegal 90.000
Menoreh Pasar Senen- Semarang Tawang 220.000
Kaligung Semarang Tawang – Tegal – Brebes 50.000
Ambarawa Ekspress Semarang Poncol – Surabaya Pasar Turi 90.000
Sancaka Yogyakarta – Surabaya Gubeng 155.000

Catatan:

Kereta ekonomi 2016 berbeda dengan ekonomi 2017 yang dinamai “premium”. Untuk ulasan lebih lengkap tentang KA Premium, silakan klik di sini.

*Harga dapat berubah menurut kebijakan PT. KAI (Update harga Feb 2018)

Nah, sebelum memutuskan untuk menaiki kereta-kereta di atas, perhatikan 4 fakta berikut ini supaya perjalanan kita menyenangkan:

1. Kursi penumpang tidak bisa diputar dan diatur sandarannya

Tidak seperti kursi kelas bisnis atau eksekutif yang posisi kursinya dapat diputar sesuai dengan arah laju kereta, kursi di kereta ekonomi 2016 bersifat statis, tidak dapat diputar. Dalam satu kereta terdapat dua zona yang kesemuanya menghadap ke titik tengah kereta. Di kursi nomor 11 dan 12, posisinya saling berhadap-hadapan.

Bagi mereka yang tidak mudah mabuk, duduk di mana saja tidak menjadi masalah. Tapi, bagi mereka yang suka pusing saat bepergian, posisi duduk tentu bisa jadi masalah besar. Untuk menyiasatinya, kita harus mengenal posisi duduk dalam kereta. Berhubung saya adalah pengguna layanan KA Argo Parahyangan, berikut ini informasi yang bisa saya berikan:

Rumus tempat duduk kereta tidak dapat dipastikan 100% akurat, mengingat saat ini PT. KAI dapat mengubah atau mengganti rangkaian yang sedang berdinas. 

  1. Di masing-masing kereta, terdapat kursi zonk

Apa itu kursi zonk? Kursi zonk adalah kursi yang tidak tersedia jendela. Rugi rasanya, sudah bayar tiket mahal, malah tidak dapat melihat pemandangan apapun.

Kursi nomor 1 dan 24 wajib dihindari karena kursi ini tidak terdapat jendela.

  1. Ukuran jendela di masing-masing kursi berbeda

Tidak semua kursi mendapatkan ukuran jendela yang sama. Ada kursi yang jendelanya besar, tapi ada juga yang jendelanya kecil.

Kursi yang jendelanya besar: nomor 2,5,8,10,11,12,15,18

  1. Walaupun kelas ekonomi, tapi harga di kereta ekonomi 2016 adalah tarif non-pso

Walaupun menyandang status sebagai kelas ekonomi, tapi harga kereta ekonomi 2016 itu berbeda dengan kereta ekonomi PSO (subsidi). KA Ekonomi PSO adalah kereta api yang mendapatkan subsidi dari pemerintah, sehingga harganya lebih murah. Berikut ini adalah rincian KA ekonomi PSO:

Nama KA Relasi Tarif
Pasundan Kiaracondong-Surabaya Gubeng 94.000
Kahuripan Kiaracondong-Blitar 84.000
Bengawan Pasar Senen – Purwosari 74.000
Serayu Pasar Senen – Purwokerto 67.000
Gaya Baru Malam Selatan Pasar Senen – Surabaya Gubeng 104.000
Matarmaja Pasar Senen – Malang 109.000
Brantas Pasar Senen – Blitar 84.000
Logawa Purwokerto – Jember 74.000
Sri Tanjung Lempuyangan – Banyuwangi Baru 94.000
Probowangi Surabaya Gubeng – Banyuwangi Baru 56.000
Tawang Alun Malang-Banyuwangi Baru 62.000

*Untuk tarif yang ter-update, silakan cek melalui kai.id 

Secara keseluruhan, cukup nyaman untuk duduk di atas kereta ekonomi baru ini. Namun, jika harus duduk lebih dari 3 jam, rasanya cukup pegal dan tidak nyaman.

Kiri: kereta ekonomi 2016 ; kanan: kereta bisnis

 

53 pemikiran pada “Sebelum Naik Gerbong Ekonomi Baru, Perhatikan 4 Fakta Ini Supaya Tidak Zonk

  1. Kalo untuk orang gemuk.. untuk naik ekonomi premium recomended gak ? Kalo iya, enak nomor duduk berapa ya ? Terima kasih sebelumnya

  2. Siang mas, Mau tanya kalo mau naik kereta dari pasar senen arah yogyakarta kursi no berapa ya biar duduknya enggak mudur/belakangin laju kereta ? Mohon bantuannya, terimakasih.

  3. pagi mas, mau tanya, kalo mau naik kereta Menoreh 149 psr senin – tawang, enaknya duduk pilih nomor brp ya biar enak sejalan arah kereta…..trus itu kereta tempat duduknya berhadap hadapan atau tidak ya….terima kasih banyak atas pencerahannya

  4. maaf saya juga mau nanya mas, karna mas sepertinya banyak tahu, hehe. tips biar kita tau gerbong itu keluaran tahun berapa ketika pesan tiket gimana ya mas? soalnya kan kereta eksekutif sering diacak rangkainnya. misalnya, saya mau pesan tiket argo bromo anggrek, tuh kan dengar2 rangkainnya sekarang lagi campuran antara K1 gemuk (ABA lawas), K1 2017, dan K1 2018 SS, nah gimana taunya itu gerbong 1, atau 2, atau seterusnya begitu?? begitu juga kereta eksekutif lain. jadi ketika kita milih gerbong dan seat di aplikasi misalnya, biar bisa milih mau gerbong kaca akuarium, ato kaca pesawat, dll. begitu. makasiih mas…..

    1. Halo mas, untuk mengetahui tahun gerbong seperti itu agak sulit untuk beberapa kereta. Saat pesan tiket tidak diberitahu jenis gerbong yang akan digunakan nanti. Kalau ABA, biasanya memang pakai gerbong gendut, tapi beberapa waktu lalu sempat berubah pakai rangkaian 2016 yang kurus. Sekarang ini, sepengetahuan saya kereta yang menggunakan rangkaian K1 2016 adalah: Bima, Gajayana, Argo Dwipangga, Argo Lawu, Sembrani, Gopar, Argo Muria (sepertinya).

      Rangkaian K1 2018 SS: Taksaka, Purwojaya, Senja Solo, Lodaya, Argo Sindoro, Argo Wilis, Turangga, Gopar,…

      Kereta eksekutif lain seperti KA-KA Tambahan/Fakultatif biasanya menggunakan gerbong lawas. KA Ranggajati, Wijaya Kusuma, Malioboro Ekspress, Malabar, Mutsel, Gumarang, juga masih menggunakan rangkaian lawas.

  5. mas, untuk KA tawang alun (malang -banyuwangi) untuk 3 orang penumpang baiknya pilih duduk dimana yang nyaman yah? makasih.

    1. Halo mbak Yanti,

      KA Ekonomi Tawang Alun menggunakan kereta ekonomi dengan kapasitas tempat duduk 106 penumpang, dan posisinya berhadap-hadapan. Untuk mendapatkan kenyamanan, Mbak Yanti bisa pilih duduk di kursi nomor D dan E, di kursi ini isinya dua penumpang saja. Kalau mbak duduk di kursi A B C, dalam satu kursi ada tiga penumpang.

      Kursi yang di tepi kaca adalah kursi nomor E dan A.

      Mbak juga bisa pilih duduk di tengah kereta, bisa pilih di nomor sekitar 7-15. Posisi tengah lebih tidak berisik, tapi jauh kalau ke toilet 🙂

  6. saya baru pake harina gerbong baru sebulan kemrin kelas execufif krn harganya kayak bisnis. saya baru tau setelah naik harina ternyata ganti gerbong baru. yg saya tanyakan kali aja mas tau.
    1. apakah tdk ada lagi bisnis di harina?soale sy cek di pembelian online ga ada
    2. yg ada di online ekonomi dan executif.apakah yg ekonomi itu model kursi berhadapan?
    makasih ya mas.

    1. Halo mas. Menjawab pertanyaan mas:

      1. Tidak ada lagi mas. Kereta bisnis sedang otw dipensiunkan. Ke depannya kelas kereta api hanya Eksekutif dan ekonomi (ekonomi premium atau subsidi)

      2. KA harina ekonomi yg dijual skrg adalah kereta produksi 2018, alias ekonomi kaleng yg posisi kursinya permanen, tidak bisa diputar.

      1. Halo mas saya juga akan naik kereta harina dari surabaya ke bandung, bawa orang tua kasian kalo duduknya g searah dengan kereta,duduk yg searah dengan kereta nomer berapa ya mas?terus ini kan katanya ada kursi yg berhadap hadapan di tengah2 ya?itu nomer berapa ya mas?

  7. selamat siang…..untuk KAI Parahyangan ekonomi apa sampai saat ini masih berlaku seat 12-21 searah jalan alias hadap kedepan jika dari stasiun gambir? Karena mau bawa rombongan ibu2 yg sudah sepuh ke Bandung, kasihan juga jika harus berjalan mundur.
    Terima kasih

    1. Halo Mbak Novi,

      Untuk saat ini tidak dapat dipastikan seratus persen, mengingat rangkain bisa sewaktu-waktu diganti. Saran saya sih pilih kursi yang kacanya besar, jadi kendati jalan mundur pun tidak terlalu berasa pusing 🙂

  8. semakin bagus dan banyak peremajaan gerbong yang dilakukan kereta api, cuma yang agak aneh itu ekonominya kereta Malabar Bandung Kediri, harganya 250 ribu tapi gerbongnya formasi 3-2 seperti kereta Kahuripan (PSO/subsidi) yang tarifnya cuma 84 ribu Bandung Kediri. Bukan 2-2 seperti Malioboro ekspress.

    1. Iya, gerbong ekonomi Malabar ini sama dengan gerbong PSO tapi dengan tarif non-PSO. Kasusnya sama seperti KA Progo dan Tawang Jaya yang pakai K3 kapasitas 104 penumpang tapi tarifnya non-PSO.

      Sepertinya Malabar pun kelak akan diganti rangkaiannya. Kutojaya Utara dan Sawunggalih sudah hijrah lebih dulu. hehe

    2. Iya, gerbong ekonomi Malabar ini sama dengan gerbong PSO tapi dengan tarif non-PSO. Kasusnya sama seperti KA Progo dan Tawang Jaya yang pakai K3 kapasitas 104 penumpang tapi tarifnya non-PSO.

      Sepertinya Malabar pun kelak akan diganti rangkaiannya. Kutojaya Utara dan Sawunggalih sudah hijrah lebih dulu. hehe

  9. Kak, minta tolong dijelasin dong. Beda gerbong di kereta ambarawa ekspres yg seatnya sampek 17 dan yg seatnya sampek 21 apa aja ya? Saya mau milih seat di salah satu situs booking, nah kok ada dua tipe gerbong 😄

    1. Halo Mbak Anisa.

      Saya belum pernah naik KA Ambarawa Ekspress, jadi mungkin penjelasan saya tidak sepenuhnya akurat.

      Sepanjang yang saya tahu, KA Ambarawa Ekspress menggunakan K3 Ekonomi produksi 2016, yang juga dirangkaikan pada KA Tegal Bahari, Menoreh, dan Argo Parahyangan.

      Di kereta ini, sandaran kursi dibuat tegak dan tidak dapat diputar selayaknya kelas bisnis. Kursi nomor 1-11 berhadapan dengan kursi nomor 12-22.

      Mengenai beda tipe gerbong, saya kurang paham. Mungkin 17 dan 21 itu adalah kursi di area prioritas.

      Sebenarnya kursi di kereta ini sudah nyaman. Hanya, kalau saya pribadi suka yang jendelanya besar. Untuk KA Ekonomi 2016 ini kursi yang berjendela besar ada di nomor 2, 5, 8, 9, 11, 12, 15, 18. Dan, kalau mbak mau duduk di pinggir kaca, silakan pesan di nomor D atau A.

      Semoga membantu!

  10. kalo cirebon express ekonomi perjalanan dari cirebon ke jakarta, enaknya pilih kursi nomer berapa ya? Biar searah ama perjalanan…

  11. Setuju Mas, dulu naik Kaligung kaget, kok kursinya kek gini, emang sih dengkul tak beradu, tapi temen ngobrol jadi cuman di samping.

    Satu lagi Mas, bagasi atas kursi terasa sempit, saya memasukan tas kerir saja sudah ngepres tingginya, padahal kalau yang model lama itu cukup lapang atasnya.

  12. Setidaknya kereta ekonomi yg ini nggak pake kursi tegak lurus berhadapan. Karena kereta kamandaka jurusan purwokerto-semarang tarif ekonomi kursinya masih tegak lurus berhadapan dan harga kisaran 60k-90k. Menyedihkan utk perjalanan kurleb 5 jam karena fiks bikin pegel ey! 😂😂😂

      1. Ah bener banget tuh..pernah nih aku kebagian duduk bareng cowok2 yang tak kukenal dan cuma aku yang cewek nyelip di tengah. Mati gaya bangetttt

  13. Aku baru nyoba ini mas. Kebetulan memanh sengaja pilih nomor 12 hehe.
    Mnrtku ini ada kesalahan dr awal designnya sih, dipaksakan harus berkapasitas 80 penumpang sesuai dg peraturan kemenhub.
    Pdhl kursi yg agak miring itu jg menghabiskan space. Makanya jarak antar kursi begitu sempit.
    Mnrt pendapat saya sih, masih nyaman gerbong kemenhub milik jaka tingkir ataupun krakatau. Meski tegak, ruang untuk kaki cukup luas untuk 2 kaki yg berhadapan.

    1. Betul. Malah, menurutku yang ekonomi 2-3 lebih asyik daripada eksekutif ‘dipaksakan’ kayak model seperti ini.

      Kaca yang sempit, apalagi kalau pas dapet apes yang jalannya mundur, bikin pusing banget.

      Aku pernah sekali dapet kursi nomor 1, dan menyesal sepanjang jalan karena pilih nomor itu. Zonk, gak ada jendelanya. Berasa sayur tanpa micin wkwkwk

      1. Kalo mundurpun kursi yg hadap2an ga bakal pusing, karena area pandangan mata juga lumayan luas. Lha kalo ini pandangan cuma terbatas kursi di depannya, salah satu yg menyebabkan pusing ya ini 😀

Tinggalkan komentar